blog

blog
Click above to see my blog ....^^^^^^

Sunday, July 29, 2012

#singalong Berhenti Berharap

Aku tak percaya lagi
Dengan apa yang kau beri
Aku terdampar disini
Tersudut menunggu mati

Aku tak percaya lagi
Akan guna matahari
Yang dulu mampu terangi
Sudut gelap hati ini

Aku berhenti berharap
Dan menunggu datang gelap
Sampe nanti suatu saat
Tak ada cinta kudapat

Kenapa ada derita
Bila bahagia tercipta
Kenapa ada sang hitam
Bila putih menyenangkan
ha… ha…

Reff :
Aku pulang….
Tanpa dendam….
Ku terima… kekalahanku…
Aku pulang…
Tanpa dendam…
Kusalut kan .. kemenanganmu…
wow..

Kau ajarkan aku bahagia
Kau ajarkan aku derita
Kau tunjukkan aku bahagia
Kau tunjukkan aku derita
Kau berikan aku bahagia
Kau berikan aku derita..

ha.. ha.. ha…

Aku pulang….
Tanpa dendam….
Ku terima… kekalahanku…

Rebahkan kalbumu
Lepaskan perlahan
Kau akan mengerti
Semua..

Aku berhenti berharap
Dan menunggu datang gelap
Sampai nanti suatu saat
Tak ada cinta kudapat..

:'(
--
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, July 12, 2012

Wanita Hujan.. #justwriting


Wanita hujan..
terkadang terlihat sendiri menatap keatas..
menanti kapan sang hujan akan datang menghampiri..
terkadang ia tampak tertawa dan tak perduli akan sang hujan..
terkadang ia berdiri diujung jalan itu, mengenakan payungnya
menutupi dirinya sendiri dari basahnya hujan
terkadang ia melaju dengan motor kesayangannya
ya.. melaju tanpa perduli sang hujan menyapu wajahnya,,

sang wanita hujan,,
semangat dalam hancurnya
tegar dalam rapuhnya
hebat dgn kemampuannya
ya..

wanita yang mengendarai motornya,,
dan menerpa hujan,,
aku selalu salut akannya,,

ia tampak bukan wanita biasa..
ia begitu mempesonaku

Jaga Lidahmu

sumber: http://www.jamilazzaini.com/jaga-lidahmu/

Jaga Lidahmu

1. Jika kamu ingin memperbaiki hatimu maka jagalah lidahmu (Ahmad Al-Athaki)
Penjelasan: Saya pernah mendengar ceramah Aa Gym tetang hati dan teko. Katanya, "Bila teko berisi kopi maka ketika dituang yang keluar pasti kopi. Bila teko berisi susu maka ketika dituang yang keluar adalah susu." Artinya, bila hati kita baik yang terucap pasti baik. Sebaliknya bila hati kita kotor yang keluar dari mulut kita juga kotor.
Lantas bagaimana supaya hati kita bersih? Jawabnya adalah jaga lidahmu. Ya, lidah dan hati ibarat dua sisi mata uang. Bila ingin baik salah satunya, maka perbaikilah satu yang lainnya. Saya dulu orang yang sering menyakiti orang lain dengan kata-kata. Hati saya resah dan gelisah bila tidak berkomentar atau menjatuhkan orang yang meledek atau menggoda saya.
Saya benar-benar mulai berlatih mengendalikan lidah ketika mendapat nasehat dari teman saya. Begini nasehatnya, "Sediakan di rumahmu papan, paku dan palu. Ketika kata-katamu melukai orang lain pakulah papan itu. Ketika melukai lagi palu lagi. Saat kamu sadar dan meminta maaf, cabutlah paku itu. Apa yang terjadi? Bekasnya masih ada. Begitulah saat kau menyakiti orang lain dengan kata-katamu. Walau kau meminta maaf kepada orang itu, bekas lukanya masih ada."
Sejak saat itu saya berusaha menjaga lidah. Sejak saat itu pula hati saya tak lagi mudah resah dan gelisah. Saya juga belajar berterima kasih bila ada orang yang menjelek-jelekkan saya. Karena, orang itu telah mengurangi dosa saya.
2. Lidah itu laksana seekor binatang buas, bila dilepaskan pasti membunuh (Ali bin Abi Thalib).
Penjelasan: Bila kita berbuat dosa kita bisa segera bertaubat kepada-Nya. Tetapi dosa yang berhubungan dengan orang lain, kita harus meminta maaf dulu kepada orang yang bersangkutan. Maka hati-hatilah terhadap dosa kepada orang lain yang boleh jadi disebabkan lidah kita. Misalnya, kita menggunjingkan kejelekan orang lain tanpa orang itu tahu. Hal itu akan menjerumuskan kita pada dosa yang amat sulit bertaubatnya.
Bukan hanya itu, asal berkomentar bisa menimbulkan polemik dan meresahkan masyarakat. Orang yang serampangan ketika berkomentar akan mendapat banyak hujatan dari masyarakat. Apalagi yang berkomentar adalah orang yang memiliki jabatan terhormat. Hati-hatilah terhadap lidahmu.
So, pastikan lidahmu terjaga agar hatimu juga terjaga. Selain itu, jangan biarkan lidahmu dilepas tanpa kendali, karena itu akan menjatuhkan dirimu.
Salam SuksesMulia!

#jokes Biru-biru

Obed lagi pipis di WC kebetulan berdiri disamping Yonki dan ngga sengaja terlihat 'barang'nya Yonky.

Obed : Bro, kenapa barang lo ujung nya biru lebam gitu?

Yongki : Bini gw Bro...:(

Obed : Gile...diapain bro ampe biru gitu...:O

Yongki : Ga diapa-apain, diolesin tinta Pilkada....katanya supaya ngga nyoblos lagi ditempat lain... :'(

Obed : ....X_X.
--
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, July 9, 2012

Wasiat Seorang Ibu Kepada Anak Perempuannya

Wasiat Seorang Ibu Kepada Anak Perempuannya

Oleh
Abu Abdurrahman bin Abdurrahman Ash-Shabihi

Anjuran Berwasiat Kepada Calon Isteri
Anas mengatakan bahwasanya para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam jika mempersembahkan (menikahkan) anak perempuan kepada calon suaminya, mereka memerintahkan kepadanya untuk berkhidmat kepada suami dan senantiasa menjaga hak suami.

Pesan Bapak Kepada Anak Perempuannya Saat Pernikahan
Abdullah bin Ja'far bin Abu Thalib mewasiatkan anak perempuannya, seraya berkata, "Jauhilah olehmu perasaan cemburu, karena rasa cemburu adalah kunci jatuhnya thalak. Juga jauhilah olehmu banyak mengeluh, karena keluh kesah menimbulkan kemarahan, dan hendaklah kamu memakai celak mata karena itu adalah perhiasan yang paling indah dan wewangian yang paling harum".

Pesan Ibu Kepada Anak Perempuannya
Diriwayatkan bahwa Asma binti Kharijah Al-Farzari berpesan kepada anak perempuannya disaat pernikahannya, "Sesungguhnya engkau telah keluar dari sarang yang engkau tempati menuju hamparan yang tidak engkau ketahui, juga menuju teman yang engkau belum merasa rukun dengannya. Oleh karena itu jadilah engkau sebagai bumi baginya, maka dia akan menjadi langit untukmu. Jadilah engkau hamparan baginya, niscaya ia akan menjadi tiang untukmu. Jadilah engkau hamba sahaya baginya, maka niscaya ia akan menjadi hamba untukmu. Janganlah engkau meremehkannya, karena niscaya dia akan membencimu dan janganlah menjauh darinya karena dia akan melupakanmu. Jika dia mendekat kepadamu maka dekatkanlah dirimu, dan jika dia menjauhimu maka menjauhlah darinya. Jagalah hidungnya, pendengarannya, dan matanya. Janganlah ia mencium sesuatu darimu kecuali wewangian dan janganlah ia melihatmu kecuali engkau dalam keadaan cantik. [1]

Pesan Amamah binti Harits Kepada Anak Perempuannya Saat Pernikahan.
Amamah bin Harits berpesan kepda anak perempuannya tatkala membawanya kepada calon suaminya, "Wahai anak perempuanku! Bahwasanya jika wasiat ditinggalkan karena suatu keistimewaan atau keturunan maka aku menjauh darimu. Akan tetapi wasiat merupakan pengingat bagi orang yang mulia dan bekal bagi orang yang berakal. Wahai anak perempuanku! Jika seorang perempuan merasa cukup terhadap suami lantaran kekayaan kedua orang tuanya dan hajat kedua orang tua kepadanya, maka aku adalah orang yang paling merasa cukup dari semua itu. Akan tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki dan laki-lakai diciptakan untuk perempuan. Oleh karena itu, wahai anak perempuanku! Jagalah sepuluh perkara ini.

Pertama dan kedua : Perlakuan dengan sifat qana'ah dan mu'asyarah melalui perhatian yang baik dan ta'at, karena pada qan'aah terdapat kebahagiaan qalbu, dan pada ketaatan terdapat keridhaan Tuhan.

Ketiga dan keempat : Buatlah janji dihadapannya dan beritrospeksilah dihadapannya. Jangan sampai ia memandang jelek dirimu, dan jangan sampai ia mencium darimu kecuali wewangian.

Kelima dan keenam : Perhatikanlah waktu makan dan tenangkanlah ia tatkala tidur, karena panas kelaparan sangat menjengkelkan dan gangguan tidur menjengkelkan.

Ketujuh dan kedelapan : Jagalah harta dan keluarganya. Dikarenakan kekuasaan dalam harta artinya pengaturan keuangan yang bagus, dan kekuasaan dalam keluarga artinya perlakuan yang baik.

Kesembilan dan kesepuluh : Jangan engkau sebarluaskan rahasianya, serta jangan engkau langgar peraturannya. Jika engkau menyebarluaskan rahasianya berarti engkau tidak menjaga kehormatannya. Jika engkau melanggar perintahnya berarti engkau merobek dadanya. [2]

Bahwasanya keagungan baginya yang paling besar adalah kemuliaan yang engkau persembahkan untuknya, dan kedamaian yang paling besar baginya adalah perlakuanmu yang paling baik. Ketahuilah, bahwasanya engkau tidak merasakan hal tersebut, sehingga engkau mempengaruhi keinginannya terhadap keinginanmu dan keridhaannya terhadap keridhaanmu (baik terhadap hal yang engkau sukai atau yang engkau benci). Jauhilah menampakkan kebahagiaan dihadapannya jika ia sedang risau, atau menampakkan kesedihan tatkala ia sedang gembira.

Tatkala Ibnu Al-Ahwash membawa anak perempuannya kepada amirul mukminin Ustman bin Affan Radhiyallahu 'anhu, dan orang tuanya telah memberinya nasihat, Ustman berkata, "Pondasi mana saja, bahwasanya engkau mengutamakan perempuan dari suku Quraisy, karena mereka adalah perempuan yang paling pandai memakai wewangian daripada engkau. Oleh karena itu perliharalah dua perkataan : Nikahlah dan pakailah wewangian dengan menggunakan air hingga wangimu seperti bau yang ditimpa air hujan.

Ummu Mu'ashirah menasihati anak perempuannya dengan nasihat sebagai berikut (sungguh aku membuatnya tersenyum bercampur sedih): Wahai anakku.. engkau menerima untuk menempuh hidup baru… kehidupan yang mana ibu dan bapakmu tidak mempunyai tempat di dalamnya, atau salah seorang dari saudaramu. Dalam kehidupan tersebut engkau menjadi teman bagi suamimu, yang tidak menginginkan seorangpun ikut campur dalam urusanmu, bahkan juga daging darahmu. Jadilah istri untuknya wahai anakku, dan jadilah ibu untuknya. Kemudian jadikanlah ia merasakan bahwa engkau adalah segala-galanya dalam kehidupannya, dan segala-galanya di dunia.

Ingatlah selalu bahwasanaya laki-laki anak-anak atau dewasa memiliki kata-kata manis yang lebih sedikit, yang dapat membahagiankannya. Janganlah engkau membuatnya berperasaan bahwa dia menikahimu menyebabkanmu merasa jauh dari keluarga dan sanak kerabatmu. Sesungguhnya perasaan ini sama dengan yang ia rasakan, karena dia juga meninggalkan rumah orang tuanya, dan keluarga karena dirimu. Tetapi perbedaan antara dia dan kamu adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan, dan perempuan selalu rindu kepada keluarga dan tempat ia dilahirkan, berkembang, besar dan menimba ilmu pengetahuan. Akan tetapi sebagai seorang isteri ia harus kembali kepada kehidupan baru. Dia harus membangun hidupnya bersama laki-laki yang menjadi suami dan perlindungannya, serta bapak dari anak-anaknya. Inilah duaniamu yang baru.

Wahai anakku, inilah kenyataan yang engkau hadapi dan inilah masa depanmu. Inilah keluargamu, dimana engkau dan suamimu bekerja sama dalam mengarungi bahtera rumah tannga. Adapun bapakmu, itu dulu. Sesungguhnya aku tidak memintamu untuk melupakan bapakmu, ibumu dan sanak saudaramu, karena mereka tidak akan melupakanmu selamanya wahai buah hatiku. Bagaimana mungkin seorang ibu melupakan buah hatinya. Akan tetapi aku memintamu untuk mencintai suamimu dan hidup bersamanya, dan engkau bahagia dengan kehidupan berumu bersamanya.

Seorang perempuan berwasiat kepada anak perempuannya, seraya berkata, "Wahai anakku, jangan kamu lupa dengan kebersihan badanmu, karena kebersihan badanmu menambah kecintaan suamimu padamu. Kebersihan rumahmu dapat melapangkan dadamu, memperbaiki hubunganmu, menyinari wajahmu sehingga menjadikanmu selalu cantik, dicintai, serta dimuliakan di sisi suamimu. Selain itu disenangi keluargamu, kerabatmu, para tamu, dan setiap orang yang melihat kebersihan badan dan rumah akan merasakan ketentraman dan kesenangan jiwa".

[Disalin dari buku Risalah Ilal Arusain wa Fatawa Az-Zawaz wa Muasyaratu An-Nisaa, Edisi Indonesia Petunjuk Praktis dan Fatwa Pernikahan, Penulis Abu Abdurrahman Ash-Shahibi,Penerbit Najla Press]

Sumber : http://almanhaj.or.id/content/1996/slash/0
_________
FooteNote
[1]. Ahkamu An-Nisa karangan Ibnu Al-Jauzi hal.79
[2]. Ahkamu An-Nisa karangan Ibnu Al-Jauzi hal.80

Dicopy dari blog Islamdiaries @islamdiaries
Regards,
Rakhmah
--
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, July 7, 2012

Berdoalah :)

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina" (QS al-Mu'min [40]:60)


"Bermohonlah anugerah Allah,karena Allah senang menerima permohonanm Ibadah yang paling utama (afdhal) adalah menantikan datangnya kemudahan (penantian yang diliputi optimisme dan prasangka baik kepada Allah)" (HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud)


Bukan alasan tdk berdoa krn Allah mengetahui segala sesuatu,termasuk kebutuhan kita..
Rasulullah mengajarkan doa yang a.l:
(Ya Allah, Engkau mengetahui keperluanku. Maka anugerahkanlah kepadaku permintaanku. Engkau juga mengetahui isi hatiku. Maka, ampunilah dosaku)



Regards,
Rakhmah
--
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, July 4, 2012

Ar Ruum : 21

QS Ar Ruum ayat 21

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.