blog

blog
Click above to see my blog ....^^^^^^

Wednesday, May 15, 2013

Watch ur step..

Plis jangan ditiru ya..contoh yg tidak baik.. Bahaya..
--
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, May 6, 2013

Jama'ah Niaga Rahmad di pintu surga 2 - Email Written by: Joko Susilo

<To: rakhmah_sarinovita@yahoo.co.id>
<From: Joko Susilo>
6 Mei 2013 08.29 AM

.....Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha ilallahu wallahu akbar.......Bahwa hari Jum'at itu sebagai Sayyidul ayam - induknya hari- yang  kaya dengan kandungan energi langit, berisi  tentang kemuliaan, keagungan, kecantikan, keindahan dan semua aura kedahsyatan dari Karimnya, Maajidnya Kabirnya, Badiinya Allah, seperti dihamparkan di sepanjang penggalan hari ini di depan mata. Kondisi Jum'at yang wangi, Jum'at yang  'amazing' seperti ini kalau oleh ustadz Achmad Yaman ditafsirkan dalam sederet kalimat cantik  "nikmat itu begitu deras mengalir"Ketika kemarin saya berbagi tulisan tentang seorang hamba Allah dari masjid Niaga Rahmat sebagai 'Lelaki di pintu surga', karena niat mulianya untuk membiayai perjalanan umroh seorang dai yang bertugas di daerah terpencil, subhanallah  pantulan balik dari 'reportase lebay' yang saya buat itu sungguh membuat tasbih, tahmid, tahlil dan takbir saya tak ber-jeda berdentuman di dalam dada ini.Wajah ibu itu berubahDiawali dari seorang ibu yang lembut keibuan mendatangi ruang kerja saya. Selama ini, ibu tadi adalah salah satu 'agen surga'. Ibu ini selama hampir tiga tahun terakhir selalu mengajak teman2 di kantor yang mau bergabung, untuk menyisihkan sebagian gajinya setiap bulan. Hasil pengumpulan dana tadi dikirim ke ustadz Abdul Malik, untuk membantu biaya sekolah 'anak2 pulau', dari kepulauan Seribu. Anak2 pulau tadi harus bersekolah di pesantren2  Jakarta, karena di pulaunya hanya ada sekolah sampai SD.

Saya sempat khawatir jangan2 ibu ini akan menagih saya, karena bulan ini saya 'belum bayar' ya? Akan tetapi setelah beliau bertutur dengan logat Jawanya yang sangat 'fluently' itu, saya memastikan bahwa yang beliau 'usung' kali ini bukan urusan 'tabungan surga' saya di kepulauan Seribu sana....alhamdulillah.  

Saya harus memanjangkan telinga agar bisa dengan jelas menangkap penjelasannya, karena  suara ibu ini bermain di wilayah 'desible' rendah. Maaf, saya agak bermasalah dengan kepekaan telinga saya, alias sering dipanggil 'Budi Bulat',

Budeg

Dikit

Balasnya

suka telat.

Tetapi ya Allah....budeg saya tiba2 hilang dan saya bisa mendengar suara ibu ini begitu jernih, treble dan bassnya terpisah dengan jelas kemudian  keluar bersatu dalam suara yang sangat 'jazzy' di telinga saya.

Beliau memiliki Voucher Umroh senilai 25juta-an rupiah,  dan beliau ingin memberikan voucher tersebut kepada ustadz Achmad Yaman. Beliau ingin memberangkatkan umroh salah satu  dai yang  mengajar di tempat terpencil dengan voucher umroh miliknya.  Allahu Akbar ya Allah Ya Rahman  ya Rahim.....

"Berkah ibu....berkah ibu.....berkah ibu..." hanya kata2 itu yang bisa keluar dari mulut saya merespon niatan mulia ibu yang  keinginannya begitu indah ini.  

Saat itu rasanya kaki saya tidak menginjak lantai, sekitar saya menjadi teramat benderang dan tiba2 saja bayangan wajah ibu tadi sebagai 'Khadijah binti Khuwailid' istri nabi....ya Allah

'Benarkah begini' kalau ada ada malaikat lewat mendo'akan hamba Allah yang membelanjakan hartanya di jalan Allah? Karena saya merasakan segalanya berubah menjadi begitu cantik, Subhanallah....

Bunda 'Khadijah al Kubra'  sudah berlalu dari ruangan saya, tetapi 'wanginya' masih tertinggal....terimakasih bunda, kalau amal yang sekecil zarrah saja Allah pasti akan membalasnya, apalagi amal bunda....tetaplah menjadi 'malaikat' bunda, jangan pernah berubah.

Email dari "Aisyah binti Abubakar"Saya sedang bersiap siap turun dari lantai 18 menuju ke masjid Niaga Rahmat di P-5 untuk melaksanakan kewajiban sholat Ashar. Tiba tiba ada imel masuk me-replay imel saya "Jama'ah Niaga Rahmat di pintu surga"

Sepintas saya melihat 'sender'nya, wah ini dari seorang  'malaikat' yang saya kenal. Hati saya berbisik : "Bunda Khadijah sudah, kali ini pasti 'Fatimah atau Aisyah' deh. Saya langsung menduga isi imel pasti tak akan jauh berbeda, pasti tentang pemilik2 hati yang begitu mulia". Meski penasaran dan harap2 cemas melanda hati saya, saya tetap tunda membacanya. Saya harus bergegas menuju masjid, karena alunan adzan dari masjid gedung Bapindo sudah berkumandang menerobos lewat rapatnya kaca dinding gedung Graha CIMB Niaga.

Allahu Akbar wa lilahilhamd....

Balasan  imel dari sahabat saya yang selama ini memang benar2 saya juluki "si cantik berwajah bidadari dan berhati malaikat" ini tidak meleset sedikitpun dari 'feeling' saya tadi.

Ya.... mbak 'Aisyah'  ini dalam imelnya mengungkapkan keinginannya untuk ikut membiayai umroh dai yang selama ini berjuang dalam kesunyian, dai yang menetap berdakwah di tempat yang 'jin saja enggan bermain'....duh Gusti Allah, cukupkah persediaan air matanya ustadz Yaman, kalau nanti mendengar kabar penyejuk qalbu ini?

Ya Allah, saya tahu mbak 'Aisyah' ini setiap tahunnya bisa saja berangkat umroh kalau mbak 'Aisyah' mau, beliau memang secantik dan semuda 'Aisyah' tetapi saldonya sangat 'Khadijah'. Tetapi mbak 'Aisyah' memilih membiayai saudara2nya  untuk pergi umroh setiap tahunnya satu orang.

Tahun 2013 ini,  kata mbak 'Aisyah' 'cashflow'nya sedikit agak amburadul, tersedot banyak  untuk pos  pengeluaran pembangunan istananya yang tak kunjung rampung (hai mbak 'Aisyah'!..., kalau kau ikuti terus "keinginanmu ",  bukan "kebutuhanmu"  saat membangun sebuah rumah, percayalah, tak akan kau temui kata selesai...meskipun sudah ratusan juta bahkan milyaran rupiah terbang dari kantongmu). Kemudian pengeluaran 'kecil' lainnya yang tidak ngaruh bagi mbak 'Aisyah', tetapi cukup mengusik,  adalah biaya masuk SD putranya, ternyata biaya masuk SD terkenal di Jakarta  tidak kalah dengan biaya masuk sebuah Universitas Negeri, "more than thirty million....."  

Mbak 'Aisyah' tetap ingin istiqomah dalam berbuat kebaikan, tidak berhenti menebar kebaikan saat dalam kesempitan apalagi  dalam kondisi lapang, kali ini mbak 'Aisyah' ingin memberangkatkan umroh salah satu dainya ustadz Achmad Yaman. Tekadnya semakin kuat ketika saya sampaikan bahwa  'dai terpencil' hanya memperoleh uang lelah Rp. 700 ribu sebulan untuk yang bertugas di tanah Jawa, dan Rp. 900 ribu  untuk yang blusukan di kawasan rawa2 Borneo. Itupun dengan catatan apabila  lembaga yang mengirim kondisi kasnya sedang ada isinya, dan tidak dipotong oleh Puskesmas untuk biaya berobat karena saat mengambil gaji 'dicium' buaya atau dipatuk ular tanah.... masya Allah.

Mbak 'Aisyah', sejujurnya saya sudah kehabisan kosa kata untuk menyanjung dan berterimakasih kepadamu, kavlingmu di surga bertambah luas, sementara istanamu di Jakarta insya Allah akan segera menjadi 'baiti janati'mu.....aamiin Allahuma aamiin.

Saatnya membuat ustadz Achmad Yaman meneruskan tangisan berjilidnya

Sesungguhnya setelah bunda 'Khadijah' berlalu, saya sudah tak sabar lagi ingin segera melaporkan kabar surga ini ke ustadz Yaman.

"Assalamu'alaikum ustadz, bisa diganggu? boleh telpon?"  Bbm saya langsung direspon  "Waalaikumsalam wr wb, afwan pak, otw ke TVRI, khutbah Jum'at"

Lagi, selepas menerima imel mbak 'Aisyah', sayapun langsung bbm-an ke ustadz Yaman " Tadz, posisi dimana? Boleh telpon?". Kiriman bbm saya tadi statusnya 'D' melulu, alias sudah delivered tapi belum dibaca.

"Wa alaikumsalam wr wb. Maaf tadi sedang di dalam kelas, mengajar" Jawaban bbmnya saya terima dalam perjalanan saya menuju masjid untuk menunaikan ibadah maghrib.

Akhirnya selepas sholat Isya di masjid Niaga Rahmat, saya baru bisa membombardir  ustadz Achmad Yaman melalui telpon dengan kabar yang menggembirakan dan beraroma wangi surga tadi. Saya ceriterakan ada lagi dua hamba Allah yang menjebol bendungan air mata saya hari ini, bunda 'Khadijah' dan mbak 'Aisyah' yang ingin membiayai perjalanan  umroh masing2 satu dai, siapa lagi kalau bukan dai sang pejuang sejati yang terkucil dan terpencil dalam kesunyian itu.

"Ya Allah... nikmat ini datang bertubi tubi ya pak......" Seru ustadz Achmad Yaman di seberang telpon sana.

" Melalui pak Joko ada dua donatur, tadi pak Budi  (Budi yang ini bukan budeg dikit lho, ini budeg beneran....hehehe maaf pak Budi, bercanda ) menghubungkan saya dengan temannya yang juga ingin berpartisipasi sebagai donatur, kemudian donatur yang bapak tulis sebagai 'lelaki di pintu surga' itu alhamdulillah menambah memberangkatkan satu dai lagi, katanya patungan dari tiga temannya...... Allahu Akbar, jadi sampai saat ini dari masjid Niaga Rahmat ada lima donatur, subhanallah...pak kalau saya harus mulai menangis sekarang, selesainya baru besok pagi dong pak" Canda ustadz Yaman yang tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

Saya 'speechless', mata memanas dan pulang ke rumah seperti bersayap, di atas Commuter Line yang membawa saya pulang, saya lihat wajah2 semua orang begitu teduh seperti ber-aura malaikat semua, padahal mereka adalah pekerja2 yang pulang  kemalaman karena lembur, ini pasti efek kebaikan dari jama'ah masjid Niaga Rahmat deh....alhamdulillah.

Islam mengajarkan jangan menunda nunda untuk berbuat kebaikan. Ustadz Achmad Yaman adalah sosok ustadz muda yang gigih mengajarkan kepada jama'ah untuk ber Islam secara kaffah, sehingga tak ingin menghambat pahala besarnya tujuh jama'ah Niaga Rahmat (empat orang dan yang tiga patungan bukan?) .

Setelah berhasil membuat 'dai Tengger' untuk segera turun gunung menginjakkan kakinya di 'dunia nyata', untuk segera mengurus passport. Rencananya dai yang dipanggil ustadz Arofik ini, akan diikutkan umroh tanggal 31 Mei 2013 nanti melalui biro travel Samaranya ibu Rina, ingat ibu Rina? Iya, satu jama'ah yang malam2 beringsut di atas bus. Benar, beliaulah yang memberangkatkan umroh ustadz Arofik, 'pendekar ' dari pegunungan Tengger.

'Lelaki di pintu surga' (saya membayangkan bapak ini kok pikiran saya selalu tergiring ke sahabat2  Rasul), akan memberangkatkan umroh ustadz Sugeng dai yang yang selama ini berkubang di rawa2 Kalimantan Barat daerah Landak, insya Allah akan bersama sama ustadz Arofik Tengger berangkat akhir Mei ini juga. Coba simak balasan sms yang dikirim ustadz Sugeng ke ustadz Yaman :

"Alhamdulillah, ustd Syukron jzkllh khairan katsira. Tak prnah kurasakn bahagia sprti saat ini, sampai2 ana ga bisa tidur. Mataku basah krn olh airmata kebhagian. Alhamdulillah hirabbil alamin"  

Saya 'copy paste' sms dari ponselnya ustadz Sugeng, sambil membayangkan ponselnya ustadz Sugeng, HP Nokia sejuta umat yang warna cashingnya sudah tidak ketahuan lagi warna aslinya, yang pasti keypad-nya bukan style QWERTY, abcnya masih numpuk2 itu dan huruf Qnya pergi entah kemana itu, malah terkadang yang muncul huruf Sanksekerta hehehe.

'Tiga sahabat surga' yang diajak oleh 'lelaki di pintu surga' (tak bisa saya belokkan, setiap kali menduga duga siapa tiga donatur ini, pikiran saya pasti lari ke para sahabat nabi dan istri nabi,  saya tahu sih satu lelaki dan dua bidadari) insya Allah akan memberangkatkan dai Koordinator Wilayah Sumatra, ustadz Hadi Munawwar, yang pada saat diberitahu oleh ustadz Yaman untuk mengurus passport, beliau menganggap ustadz Yaman bercanda. "Tadz, jangan keterlaluan kalau bercanda! Ustadz tahu sendiri kan? Islam mengajarkan kebersihan, tetapi saya tidak bisa patuh, seperti ustadz tahu  kopiah saya saja sudah 'bulukan' karena tidak mampu membeli kopiah baru , kok disuruh pergi umroh, uang dari manaaaaa?" Ustadz Yaman segera menjelaskan bahwa ada banyak manusia baik di Jakarta, yang hatinya bersih seperti 'seorang lelaki surga dan dua bidadari temannya' itu. Ustadz Hadi Munawwar yang saat menerima telpon pemberitahuan dari ustadz Achmad Yaman masih berada di pulau Tello Nias tak merasa perlu segera mengurus passportnya, karena ust Hadi Munawwar belum lama memperoleh sponsor penelitian ke Mesir, tetapi tidak sempat umroh karena dananya cekak. Alhamdulillah, dalam sedikit kekecewaannya beliau berdo'a agar suatu waktu bisa melaksanakan ibadah umroh, dan do'anya diijabah Allah melalui tangan2 tulus dan mulus dua jama'ah akhwat dan seorang ikhwan pilihan dari masjid Niaga Rahmat.

Jama'ah 'emas'nya Niaga Rahmat yang ketiga masih koleganya 'lelaki di pintu surga', telah berhasil menyungkurkan ustadz Budi Santoso, dai yang sudah 7 tahun bertugas di Ngaglik Sleman Yogyakarta ini sungguh bersyukur menerima kabar yang membahagiakan beliau ini. Ustadz Achmad Yaman secara khusus memilih ustadz Budi Santoso, selain sudah malang melintang di sudut2  Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul dan Bantul, beliau juga sangat sabar ketika putranya yang masih berumur 9 tahun mengidap penyakit kanker dan harus berkali kali menjalani kemoterapi, tetap sabar ya ustadz Budi, Allah tentu memiliki skenario indah dibalik 'kegalauanmu menghadapi putra yang dikaruniai sakit seperti itu.  Sangat dimengerti kalau ustadz Achmad Yaman menghadiahi dengan perjalanan umroh yang dibiayai 'manusia super' dari masjid Niaga Rahmat.

Jatah dari bunda 'Khadijah' dan mbak ' Aisyah' untuk dai dari ujung Indonesia yang  mana lagi? Semua dai menurut ustadz Achmad Yaman sangat berhak untuk diumrohkan, makanya ustadz tetap harus selektif dan seobyektif mungkin menentukan siapa yang akan duluan diberangkatkan.

Pilihan jatuh ke dai yang bertugas di Murung Raya, daerah Puruk Cahu di tepi sungai Barito, dai ini akan di biayai oleh mbak 'Aisyah'. Tetapi dai ini tidak mungkin bisa berangkat bulan Mei ini, karena dari lokasinya menuju kota Palangkaraya yang harus menempuh perjalanan lebih dari 15 jam, belum lagi kalau air pasang. Sementara  dai ini harus mengurus passport, karena 'passport'nya mungkin sudah dimakan harimau atau jatuh ke sungai Barito, beliau lupa, jadi di targetkan untuk pemberangkatan bulan Juni.

Untuk voucher dari bunda 'Khadijah' karena memiliki keleluasaan dalam pemakaiannya, ustadz Yaman merencanakan untuk dai dari daerah yang paling pelosok ,yang sebanding dengan daerah Murung Raya. Masalah yang membuat ustadz Yaman bingung adalah semua lokasi dai termasuk kategori paling pelosok.

Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha ilallahu wallahu akbar.....

Ya Allah, begitu indahnya ketika kebaikan mampu menjembatani dan menyatukan dua kutub dunia yang berbeda. Kutup satu berada di daerah pelosok yang identik dengan ketertinggalan, kekumuhan dan kesederhanaan, sementara kutup yang lainnya berada di titik simbol kemegahan, kemajuan dan kebanggaan orang modern, pusatnya Jakarta dengan segala kehebatannya, salah satu titik di jalan Jendral Sudirman, tepatnya gedung CIMB Niaga di mana masjid Niaga Rahmat berada.

Tanah suci menjadi titik ketiga yang menyempurnakan jaringan kaki 'segitiga keindahan'.

Satu titik berawal dari daerah yang penuh kepatuhan, adzan menjadi panggilan yang dinantikan, orang2 istiqomah beribadah dan sikap saling menghargai.

Titik kedua adalah wilayah dimana egoistis tumbuh dengan suburnya, para kapitalis sejati bercokol, habitat para penganut sekuler yang tak peduli panggilan adzan.

Titik ketiga yang mampu menyambungkan dua titik tadi menjadi segitiga sempurna adalah Baitullah, Rumah Allah di Tanah Suci......Allahu Akbar.

Ya Allah ya Rahman ya Rahim....

Balaslah kebaikan hamba2mu yang begitu ikhlas berbagi dengan mengirim pejuang2 agamaMu untuk berumroh ya Allah, muliakan hidupnya di dunia dan di akhirat....aaminn ya Rabbal alamin

Wallahu fi 'aunil abdi ma damal abdu fi 'auni akhihi......jazakumullahi ahsanal jaza

 

Jakarta, 6 Mei 2013

Senin ketika subuh menjelang.  

----
Tulisan ini di-copy dari email yang saya terima pagi ini.. Biasanya saya hanya membaca tanpa membalas email dari Bapak ini.. Tapi hari ini..tiba2 saya tertarik membacanya hingga tuntas..dan kemudian tergerak utk membalasnya..

Mohon izin ya Pak Joko..

Semoga beliau tidak keberatan isi emailnya saya share di blog saya.. Semoga semua yang membaca bisa ikut merasakan apa yang saya rasakan jg.. :')

Salam hormat,
Ama
--
Powered by Telkomsel BlackBerry®

RIP Jo.. good friends.. God loves u more..

Hiks,, iyaa,, gw ga tau pastinya,,

semingguan lalu tmn gw blg smpt anter/jmput dy kerja,,ktnya pas plg kerja,,dy muntah2,,trus mual,,disuruh makan ktnya mual,,itu 10 hr sebelumnya,,disuruh cek darah,,takut tipes..tp dy smpt bersikeras ngga tipes krn ga panas,,

bbrp hr kmudian tmn gw dikabarin lg, tnyt bnr dy gejala tipes,,akhirnya si jo istirahat,,ktnya dirumah,,ga dibawa ke RS..

trus semalem sebelum mninggal tmn gw yg nyuruh cek darah itu bbm,,ksh tau ttg kehamilannya,,tp ga dibaca,ditelp lah adeknya johan..ktnya dy ga napsu mkn,,maunya mkn ns goreng,,tmn gw ga ada firasat apa2,,

Dan tiba2 dpt kbr smalem kl dy meninggal,, :( meninggal jam 16.00

Smalem nanya sm mamanya,,ktnya smalem sebelum meninggal itu(brarti mlm minggu) johan drop,,langsung dibawa ke RS,sampe diangkat ktnya (mngkn udh ga sadar) tnyt HB nya udh 3 stengah,(gw ga ngerti mestinta normalnya brp) dan tnyt udh komplikasi..tipus nya ktnya bagus,,tp dy ktnya ginjal sm kuning,,

mungkin dy kcapean ya,, combat bknnya capek bgt ya?? Selain itu,ktnya jd instruktur iyu mimpinya dy bgt,,jd sebulan ini dy br taken contract,,mungkin lg semangat2nya,,jd sakit ngga dirasa mngkn ya,, ngga ngerti juga,,, ktnya nnt mlm jam 19.00 tuyup peti,,rencananya dikremasi hr selasa jam 9 pagi

RIP Johan Permana..
Minggu, 5 Mei 2013

Sent from Yahoo! Mail on Android

Thursday, May 2, 2013

Quote

Man respects a woman..if u love a girl,then its okay to be a boy.. #quote
--
Powered by Telkomsel BlackBerry®