blog

blog
Click above to see my blog ....^^^^^^

Friday, August 24, 2012

Story: Ema #4

Siang itu seperti biasa, Ema sedang melamun tertidur di kasurnya. Matanya terpaku ke layar kaca dihadapannya. Kamar Ema cukup luas, dgn wallpapaper berwarna krem dipadu dengan tirai jendela berwarna kuning kecoklatanan, suasana kamar di Rumah Sakit itu tampak tenang. Setenang situasinya yang memang hening. Persis disamping tempat tidur Ema, ada sebuah sofa yang sejak 4 malam Ema berada disana, baru satu malam dijadikan tempat tidur untuk menginap sang Bapak. Disamping sofa tampak pintu kamar mandi yg terletak berdekatan dengan pintu keluar.
Tiba-tiba saat Ema sedang asik menonton televisi, ada seorang pria masuk kekamarnya. Pria asing, berusia sekitar 20-an mungkin. Berbadan tinggi, besar, ia mengenakan celana jeans biru dan kaos berkerah berwarna kuning muda, wajahnya tampak asing bagi Ema, berkulit gelap namun beraut ramah. Ema tak bisa menyembunyikan kebingungannya, ia mengerenyitkan dahi, namun ia juga tak ingin kasar lantas mengusir org tak dikenal tersebut, ia khawatir pria itu salah satu kenalan kedua org tuanya. Ya, sama seperti hari-hari sebelumnya, beberapa Ibu pengajian tetangga datang berkunjung, ada beberapa wajahnya yg tampak tak asing. Mungkin ini sama halnya, pikirnya kala itu.
'Ema ya?' Sapa pria asing itu
'Iya..masuk' Ujar Ema sopan
Kebingungan tampak diwajah Ema, sepertinya Pria itu sadar, ia langsung memberikan tangannya seraya berjabat tangan dgn Ema. Tangan itupun disambutnya. Sambil tersenyuman Ema masih tampak bingung.
'Lupa ya sm gue..?!' Tiba-tiba pria itu bertanya sambil tersenyum ramah. Gayanya terlihat tak canggung, seolah pria ini memang sudah mengenal Ema sebelumnya. Ia ramah, sambil membawakan 2 coklat toblerone dan mulai mengajaknya berbincang.
'Eh.. Siapa ya..?!' Ujar ema kikuk
'Gw Kiki..masa lupa?!' Jawabnya sambil tertawa
'Kiki?! Kiki mana? Gw ga pny temen namanya kiki..yg ada tmn sekelas..' Jawab ema sambil tertawa merasa dibohongi sambil menyelidik
'Iih masa lupa.. Gue kikii.. Kikii temen TK loo..hahaha' sambil tertawa ia masih berusaha meyakinkan. Ia juga berusaha mengalihkan pembicaraan sambil menanyakan sakit apa yang diderita Ema, sudah berapa lama ia dirawat. Bahkan tak diam, pria yg mengaku namanya kiki tersebut, sudah heboh melihat keluar jendela dan mencoba fungsi-fungsi tombol oksigen dan saklar lampu yang berada persis dikepala Ema.
Sambil setengah bingung, Ema tenang saja menanggapi pria itu, meladeni ocehannya. Dan Ema pun kembali penasaran. Ia sempat berpikir apa pria ini salah satu kakak sepupunya yg ia lupa wajahnya atau kerabat lain yg ia tak ingat.
'Siapa sih namanya..? Serius.. Siapa..'Paksa Ema
'Ngga percaya banget sih, kiki.. Temen TK lo duluu..' Canda nya sambil tertawa dan berusaha meyakinkan
'Bohong bangeet.. Gw gak pny temen TK namanya kiki, yg ada org Jepang..beda bangeet..' Jawabnya sambil tertawa juga
'Oo gitu yaa.. Adaa..lo aja lupaa.. Masa ngga inget siihh..' Paksanya..sambil tertawa
'mana mungkin temen TK, org umurnya bedaa gituu..'
'Loh emang umur lo berapa?' Tanyanya
'Tuu kan ngibuul..kalo seumur kan mestinya tauuu' jawab ema sambil tertawa..
'Ngaku gaa..panggil suster nii..' Ancam ema sambil bersiap menekan tombil caller
'Ee jangaann..beneraann..bener kikii.. Ngga percaya dia sih..jangan dong tega amat panggil suster' sambil mengalihkan pembicaraan kearah lain. Tiba-tiba telepon berdering
'Bentar ya' ujar Ema ke pria itu.
'Halo..iya.. Ema..'
'Ma..lo lg apa?gw udh keluar ni,mama nanya nnt kl ksana mau dibawain apa?' ternyata kak mili yg telepon, ia br saja tiba dirumah krn baru keluar dari Rumah Sakit
'Oo..udh sembuh.. Bawain apa ya..?! Ga ada lah.. Kesini aja nanti'
'Ga harus sekarang kan? Mama masih cape'
'Iya ntar aja jg gpp'
'Ya udah.. Ma.. Frans tmn gue ada di Mitra, di jenguk lo gak yah? Dy ktnya abis berobat, td si sempet nanya nomor kamar lo'
'Oaaalaaaaahhhh... Ini yg dtg temen lo toh kaaakk.. Si frans..ni ada disini dari tadii..ngaku" Kiki temen TK gw,, masa temen TK gw badannya udh gede gitu..' Jawab Ema dgn diikuti tawa. Sontak Pria yg mengaku Kiki tersebut tersadar bahwa identitasnya diketahui, ia tertawa sambil mengelak..
'Bukaan..gue kiki.. Frans siapa tuh..' Elaknya sambil tertawa. Ternyata suaranya masuk dan terdengar oleh Kak Mili.
'Iya ma..itu frans..hahaha..dia ada disana itu?dr td?' Jawab kak mili melalui telepon
'Iya kaak..dari tadi..ngaku" namanya Kiki, lah bingung gw..hahaha Ni mau ngomong?' Tanya Ema ke kak mili
'Boleh deh..sini' jawab kak mili diujung sana
'Niih fraans.. Alias kikii.. Kak Mili mau ngomoong' ledek Ema. Frans alias Kiki gadungan sudah tertawa mengetahui identitas nya sudah terbongkar
'Hahaha.. Ngga ah..males.. Gak mau ah.. Ngga mau ngobrol sama kakaknya..hahaha' tolaknya sambil tertawa-tawa
'Ngga mau tuuh kaaakk' ujar Ema melalui telepon
'Oo ya udh.. Salam aja kl gitu ya buat frans..tar sore mama kesitu,tungguin yaa.. 'Jawab kak mili melalui telepon.
'Okey..' Tutup Ema
Selepas Ema menutup telepon, tampak frans masih tertawa-tawa disampingnya.
'Emang dari mana tadi Frans? Kok disini?' Sahut Ema
'Gw brobat juga tadi dibawah..eh iseng teleponan sama Mili.. Katanya adeknya sakit..jadi skalian mampir..'
'Oo brobat apa emang?'
'Niih..abis betulin motor,eeh kena obeng, sobek' ujar Frans sambil menunjukkan jempol kirinya yg tertutup perban
'Mau liat?' Sambungnya
'Mana..?' Jawab Ema
'Nih..' Tunju Frans. Tampak tangannya berwarna kecoklatan,mirip warna betadine mungkin itu Obat dari dokternya. Pikir Ema saat itu.
Sebenarnya ini pertemuan yg cukup unik. Frans dan Kak Mili adalah teman lama, sudah sejak Kak Mili duduk di tingkat SMP mereka berkenalan melalui telepon, dan mereka belum bertemu sama sekali. Dan lucunya, yang pertama kali berjumpa adalah Ema, bukan Kak Mili.
Tak lama berbincang, Frans alias Kiki gadungan itu pun pamit pulang karena sudah cukup lama berbincang dan menemani Ema menonton televisi. Tak terasa hari sudah sore.
'Gw pamit pulang yah..'
'Yah kok pulang? Ntar aja..kak mili kali aja ksini,biar ktemu skalian'
'Ah ngga usah.. Nanti aja kapan"..bosen ngobrol sama dia..hahaha' jawabnya asal
'Dasar.. Ya udah..makasih yaa coklatnyaa..ati" cepet sembuh jg tangannya' jawab Ema
'Iya..lo jg..sama" ya.. Dimakan tu coklatnya ya.. Salam buat Mili ya..daah' ujarnya sambil berpamitan menuju pintu keluar
'Iya.. Daah' tutup Ema sambil melambaikan tangannya yg bebas dr tusukan infus.
Selepas Frans pergi, suasana kamar kembali hening.. Ema kembali sendiri, tapi hari itu ia cukup terhibur dgn kehadiran si Kiki gadungan itu..
Sambil menonton Televisi, Ema mencoba tidur samb I'll membuang waktu menunggu tibanya sang mama dirumah sakit

---------
To be continued
--
Powered by Telkomsel BlackBerry®











No comments:

Post a Comment

give me some of ur thoughts..